meruqyah pemakan riba
Meruqyah pemakan riba
Oleh muhammad hafidz
Riba merupakan salah satu dosa besar dalam islam , bahkan Allah subhana wata'ala berfirman Ali-Imran 3:130
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأْكُلُوا۟ ٱلرِّبَوٰٓا۟ أَضْعَٰفًا مُّضَٰعَفَةًۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
Al-Baqarah 2:276
يَمْحَقُ ٱللَّهُ ٱلرِّبَوٰا۟ وَيُرْبِى ٱلصَّدَقَٰتِۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.
Kisah kali ini adalah seseorang di daerah cinere , beliau adalah seorang pengusaha alat kesehatan , usahanya selama ini di jalankan oleh orang tuanya , saat orang tua nya mulai sadar dengan riba mereka mulai menutup hutang2 dari bank , setelah mereka meninggal di lanjutkanlah usahanya oleh anaknya , dosa riba yang selama ini sudah hampir lunas di buka kembali oleh sang anak, bahkan bertambah banyak, gemerlap dunia yang luar biasa mereka dapatkan tapi mereka lupa bahwa itu adalah nikmat yang istidraj dari Allah ta'ala.
Karena banyaknya harta dalam kehidupan mereka , mereka lalai dengan akhirat, shalat di tinggalkan , kemudian mereka bersenang2 dengan hal itu, saat mereka dalam puncak kenikmatan tiba-tiba datanglah azab Allah subhanahu wa ta'ala, supplier mereka satu-satunya dari Jerman tiba-tiba memutuskan untuk tidak lagi bekerja sama dengan perusahaan tersebut, padahal mereka sudah bekerja sama selama 18 tahun, saat itu hancurlah semuanya, perusahaan bangkrut, hutang di bank sangat banyak, para staf belum dibayar gaji nya. Keadaanpun semakin parah ketika mulai banyak debt colector yang menagih dengan kasar. Segala cara mereka lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut ternyata semuanya seakan2 mentok dan tidak ada jalan keluar. 2 tahun mereka terus berusaha tetapi ternyata keadaan semakin memburuk, dalam kondisi ini tidak ada cara lain kecuali mereka kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mereka pun mulai menjalankan lagi shalat, dari sana Allah mempertemukan mereka dengan teman-teman yang sholeh, dari sana lah mulai terbuka jalan yang tidak disangka-sangka oleh mereka, aset yang tadi nya sulit untuk dijual saat ini sudah terjual dengan mudah dibantu dengan dibeli oleh temannya yang sholeh, lalu ke mana teman-temannya yang borjuis? Mereka semua menjauh bgitu mereka melihat temannya bangkrut. Inilah hakikat berteman dengan orang ahli maksiat saat kita senang mereka mendekat saat kita sulit mereka menjauh.
Alhamdulillah salah satu temannya meminta kami untuk meruqyah beliau , karena keluarganya belum tenang dengan keadaan nya saat ini.
Kami pun mendatangi mereka di suatu perumahan elit, begitu sampai di sana beliau bercerita bahwasanya semua barang di sana akan dijual bahkan termasuk rumahnya, dalam pertemuan ini kami dakwahi mereka untuk sabar karena ini adalah cara Allah untuk mencuci dosa2 mereka , setelah berbincang cukup lama , ruqyah pun kami mulai
Kami awali ruqyah dengan taskiyatun nafs , dan berdoa ya Allah ampuni kami atas dosa2 riba yang kami lakukan , ya Allah keluarkanlah syaiton yang masuk dari harta haram yang ada dalam diri kami, baru saja berdoa sang istri sudah mulai mau muntah2 , dan akhirnya kami bacakan adzan sang istri langsung muntah2, ayat2 ruqyah terus menggema di dalam rumah elit tersebut.
Setelah setengah jam kami bacakan ayat2 alquran kami tanyakan kepada keluarga tersebut apa yang mereka rasakan , sang suami merasakan plong dan lega dan istri merasakan dada nya sesak
Kami pun menanyakan kepada sang istri apa yang masih mengganjal di hati nya ? Istrinya menjawab saya takut, saya tanya takut dengan apa ibu? Istri menjawab saya takut , lalu kami tanyakan ibu takut dengan kemiskinan ya? Istrinya mengangguk malu, lalu kami dakwahi istrinya janganlah takut dengan kemiskinan bukti nya sampai saat ini ibu masih punya ini dan itu alhamdulillah , ketakutan ibu itu memang di buat oleh setan sebagaimana Allah ta'ala berfirman
Al-Baqarah 2:268
ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًاۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Indonesian - Bahasa
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kemiskinan kepadamu dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia-Nya kepadamu. Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Indonesian - Tafsir Jalalayn
(Setan menjanjikan kemiskinan bagimu), artinya menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan sekiranya kamu mengeluarkan zakat, maka hendaklah waspada (dan menyuruh kamu berbuat kejahatan) bersifat kikir dan menahan zakat (sedangkan Allah menjanjikan kepadamu) dengan mengeluarkan nafkah itu (keampunan dari-Nya) terhadap dosa-dosamu (dan karunia), yakni rezeki sebagai penggantinya (dan Allah Maha Luas) karunia-Nya (lagi Maha Mengetahui) orang-orang yang suka mengeluarkan nafkah.
Kami katakan kepada ibu tersebut yakinlah dengan Allah, karena barangsiapa meninggalkan sesuatu maksiat karena Allah subhanahu wa ta'ala maka Allah akan memberikan lebih baik dari apa yang dia tinggalkan.
Setelah itu kami meminta beliau bertaubat atas rasa takutnya dan kami bacakan lagi ayat2 alquran beliau kembali muntah2 dan akhirnya dadany serasa plong dan lega dengan izin Allah ta'ala.
Setelah di ruqyah suami nya memberitahukan bahwa shalatnya saat ini sudah khusyuk tidak lagi lupa rakaat dan istrinya pun berubah menjadi sabar dengan izin Allah ta'ala
Teman2 jauhilah dosa riba , banyak sekali pasien yang menjalan riba yang saya tangani rata2 kebanyakan mereka back to zero ( kembali ke nol ) saat Allah turunkan azab kepada mereka , takutlah dengan Allah ta'ala dan kembalilah kepada Allah ta'ala, dan hati2lah dengan istridraj
Istidraj artinya suatu jebakan berupa kelapangan rezeki padahal yang diberi dalam keadaan terus menerus bermaksiat pada Allah.
Dari ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا رَأَيْتَ اللهَ تَعَالَى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيْهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنهُ اسْتِدْرَاجٌ
“Bila kamu melihat Allah memberi pada hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Allah.” (HR. Ahmad 4: 145. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dilihat dari jalur lain).
Allah Ta’ala berfirman,
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al An’am: 44)
Dalam Tafsir Al Jalalain (hal. 141) disebutkan, “Ketika mereka meninggalkan peringatan yang diberikan pada mereka, tidak mau mengindahkan peringatan tersebut, Allah buka pada mereka segala pintu nikmat sebagai bentuk istidraj pada mereka. Sampai mereka berbangga akan hal itu dengan sombongnya. Kemudian kami siksa mereka dengan tiba-tiba. Lantas mereka pun terdiam dari segala kebaikan.”
Muhammad hafidz
08984754048 / 085714292643 / 081296008120
Rumahsunnah.com
Kisahruqyah.com
Komentar
Posting Komentar