Ruqyah Kesurupan Massal di Bumi Perkemahan
Ahyar Al Banjary
4 September pukul 15:58 ·
Ruqyah Kesurupan Massal di Bumi Perkemahan
===============================
Tadi malam sy ditelp oleh seorang penghafal Qur'an, yakni Ustaz Sofyan salah satu guru ngaji saya. Beliau mengabarkan bahwa ada ksurupan massal di acara perkemahan dalam rangka peringatan HUT Pramuka ke-53, di Bumi Perkemahan Mayang Mangurai.
Karena masih ada pekerjaan d kantor sy meminta anggota Komunitas Pecinta Ruqyah Berau binaan saya untuk datang ke sana.
Tak lama Pembina Pramuka SMA 4 Berau, Kak Zul Bahraen yg pernah ikut pelatihan ruqyah yg sy adakan, juga mengabarkan bahwa ada ksurupan massal. Sy pun meminta agar beliau k TKP lbih dlu.
Alhamdulillah pekerjaan selesai. Tak pduli bensin skarat, kantong kering, dan cuaca mulai hujan, sy pun meluncur KTP. Alhamdulillah ada jaket Quranic Healing Community (QHC) yg melindungi tubuh dri dinginnya malam dan terpaan hujan. Yang tak kalah bersyukur adanya semangat QHC yg trtanam di jiwa saya, sehingga tak merasa gentar dan ragu, meski nyawa yg harus dipertaruhkan.
Sesampai dibumi perkemamahan yg diikuti sekitar 600 anggota Pramuka itu, saya diarahkan oleh panitia ke Pendopo tempat di mana anak2 kesurupan.
sy pun langsung meruqyah salah satu siswi yg ksurupan dan ingin pergi entah ke mana. Tak lama ada akh Andriyan Scout membisiki "ga bisa kita meruqyah kak, di sini ada Al Hikmah"
"Kenapa tdk bisa, mana Al Hikmahnya biar kita ruqyah skalian?"
Tiba2 ada sseorang yg mmengeluarka jurus tenaga dalam di depan saya. Saya pun menunjukalnya sambil membaca doa perlindungan, kmudian mmperingatinya. "Hentikan, jgn pakai tenaga dalam"
"Ini bukan tenaga dalam"
"Bukan apanya, saya sudah sering menghadapi orang seperti anda, jangan macam2" kmudian sy tunjuk lagi ia dgn mmbaca doa perlindungan. Alhamdulillah alhirnya dia pergi juga.
Ruqyah pun saya lanjutkan. Setidaknya 3 anggota Pramuka yg saya ruqyah. 2 dianyatanya ternyata adalah anak indigo. Sementara yg lainnya ditangani oleh Akh Andriyan Scout, akh Imran, dan Akh Zul Bahraen. Alhamdulillah Allah mudahkan dan smuanya pun Sadar.
Setelah itu saya mengajarkan anggota Pramuka tersebut ruqyah mandiri dengan tekhnik usapan.
Karena jujan semakin deras, sy memutuskan menginap di Bumi Perkemahan. Saya sgt mnyarankan seorang pembina Pramuka itu bisa ruqyah agar bisa mengatasi masalah sperti ini. Setidaknya agar mereka tdk menuruti permintaan jin jahat yg kerap meminta ini itu, yg berpotensi merusak aqidah ummat Muslim.
Sy jga menegaskan agar setiap pembina Pramuka itu mmbiasakan anak didik nya mengutamakan solat ketimbang kegiatan, sbg bentuk pengmalan Dasa Darma yg pertama dan utama "Takwa kepada Tuhan yg Maha Esa". Karema percuma dasa darma yg lainnya biar diamalkan, tpi mngabaikan darma pertama. Karena Dasa Darma selanjutnya, ke 2-10 adalah perintah Tuhan. Boleh ditinggalkan jika bertentangan dgn yg pertama.
Pembina Pramuka juga tdk boleh jelalatan. Klau ada pembina Prmuka jelalatan rasanya ingin saya terkaman. Qhi qhi..
Kisah ruqyah d bumi perkemahan ini trnyata tak hanya malam. Esoknya saya kmbali harus menangani bberapa anggota Pramuka yg kmbali ksurupan, d tambah anak indigo yg kumat. Dan yg mmbuat saya jengkel trnyata upacara HUT Pramuka diisi dengan kegiatan kuda lumping dan reok. Tak ayal, sy juga harus menangani mereka yg ksurupan jin kuda lumping.
Pada ruqyah tadi saya hanya mnanganinya sendiri, di tengah2 musik yg terus mngalun dan sejumlah praktisi tenaga dalam yg mncoba ikut campur, jga ada pembina Pramuka tapi juga mnjadi orang sok pintar. Lengkap sudah tantangannya.
Komentar
Posting Komentar