MERUQYAH HAJI JIMAT ====================
MERUQYAH HAJI JIMAT
====================
Malam pertama di Lampung saya di cari2 oleh seorang Haji (tokoh masyarakat di kampung sebelah saya)
Beliau ini menurut masyarakat sekitar sangat di seganai, bahkan banyak polisi,lurah dan orang2 penting di kampung tersebut mengisi badan di tempat Haji ini.
Rupanya beliau ini datang untuk menguji ilmu saya, karena sebelumnya ia mendengar berita tentang saya dari mantan pasient yang pernah saya ruqyah.
Begitu datang tampaknya ia baca mantra2 dan juga membawa seabrek jimat perlindungan diri di tas dan di kantong celananya.
Saya sampaikan kepada beliau tentang hakikat Tauhid dan bahaya syirik, beliau ngomong ngalur ngidul dan berhujah bahwa nabi musapun menggunakan wasilah tongkat untuk membelah lautan, begitu jg dg nabi2 lain.
Yah saya fikir "seribu puisi akan kalah dengan 1 aksi"
Maka saya tantang dia mendengarkan ayat2 yang akan saya bacakan, alhamdulillah dia setuju dan akhirnya tubuhnya bergetar dahsyat tak terkendalikan.
Alhamdulillah akhirnya beliau faham bahwa ilmu2 yang di anutnya selama ini adalah salah, ia menyerahkan jimat2nya, memperbaiki ikrar syahadatnya dan beristighfar dengan linangan air mata.
Hidayah hanya milik Alloh dan hanya dari Alloh.
Innal hamda lillahi jami'an.
====================
Malam pertama di Lampung saya di cari2 oleh seorang Haji (tokoh masyarakat di kampung sebelah saya)
Beliau ini menurut masyarakat sekitar sangat di seganai, bahkan banyak polisi,lurah dan orang2 penting di kampung tersebut mengisi badan di tempat Haji ini.
Rupanya beliau ini datang untuk menguji ilmu saya, karena sebelumnya ia mendengar berita tentang saya dari mantan pasient yang pernah saya ruqyah.
Begitu datang tampaknya ia baca mantra2 dan juga membawa seabrek jimat perlindungan diri di tas dan di kantong celananya.
Saya sampaikan kepada beliau tentang hakikat Tauhid dan bahaya syirik, beliau ngomong ngalur ngidul dan berhujah bahwa nabi musapun menggunakan wasilah tongkat untuk membelah lautan, begitu jg dg nabi2 lain.
Yah saya fikir "seribu puisi akan kalah dengan 1 aksi"
Maka saya tantang dia mendengarkan ayat2 yang akan saya bacakan, alhamdulillah dia setuju dan akhirnya tubuhnya bergetar dahsyat tak terkendalikan.
Alhamdulillah akhirnya beliau faham bahwa ilmu2 yang di anutnya selama ini adalah salah, ia menyerahkan jimat2nya, memperbaiki ikrar syahadatnya dan beristighfar dengan linangan air mata.
Hidayah hanya milik Alloh dan hanya dari Alloh.
Innal hamda lillahi jami'an.
Komentar
Posting Komentar