Konsultasi Gratis


INGIN DI RUQYAH ATAU PELATIHAN RUQYAH SILAHKAN HUBUNGI
Muhammad Hafidz
No Telp 08984754048 / 085717292643 ( WA )

Ketempelan JIN CAFE saat Dugem

Rubrik Kisah Nyata merupakan kejadian nyata dari pasien ruqyah. Demi etika, nama dan alamat pasien disamarkan.
———————————————————————–
Orang tuanya, bapak dan ibu, masih lengkap. Sehari-hari lelaki remaja ini bersama kedua orang tuanya bekerja di pasar, berjualan.
Walau orang tuanya masih lengkap, toh secara ekonomi keluarga, ia yang mengendalikan. Maklum Ris merupakan anak mbarep.
Usaha perdagangannya terbilang cukup sukses, lambat laun bisa membangun rumah dan membeli kendaraan.
“Tapi itu dulu, ustadz.” ia mulai berkisah.
Ris mengatakan bahwa sejak dua tahun terakhir, usahanya kian hari kian tak karuan, ada saja musibah yang menimpa.
Ris baru menyadari penyebab kehancuran usaha dagangnya adalah ulah dirinya sendiri.
“Semenjak usaha saya maju, saya mulai ‘agak’ berani sama orang tua saya, terutama ibu.” tuturnya.
Ris mengakui ia sering berani membentak dan tidak menuruti perintah orang tuanya. Mungkin Ris merasa ia sebagai tulang punggung keluarga, sehingga seolah ia bisa menguasai orang tuanya.
Ris juga malas ke masjid, tak seperti dulu lagi, meski masjid berada di samping rumahnya. Ketika mendengar adzan atau suara orang mengaji Al Qur’an, darahnya memanas dan ingin marah saja. Tapi ia tak tahu harus kepada siapa amarahnya itu ditimpakan.
Sebagai gantinya pergi ke masjid, Ris kemudian hampir tiap malam selalu nongkrong di kafe-kafe. Ris berdugem ria bersama teman-temannya, setelah seharian berjualan di pasar.
“Semua kafe yang di Malang, sudah pernah saya tongkrongi,” imbuhnya.
Sebagai gantinya mengaji Al Qur’an, ia selalu mendengarkan musik. Ia paling suka musik-musik andergron, yang syair-syair lagunya memuja syetan.
“Kalo gak ndengerin musik, kepala pusing serasa mau pecah,” ungkapnya.
Ris juga mengungkapkan, uang berbilang juta telah habis selama pengembaraannya dari kafe ke kafe.
“Kalo uang yang saya pake ndugem itu buat beli mobil, mungkin sudah dapat dua,” katanya.
Hutangnya pun tumbuh menumpuk kepada pemasok barang. Bagaimana tidak, uang yang sedianya untuk dibayarkan ikut kepakai untuk ndugem.
Orang tua mana yang tak resah melihat anak yang diharap-harapkan, ternyata terseret dalam arus jebakan syetan. Kemarahan orang tua sudah tak terbendung lagi. Sudah cukup banyak pengorbanan, terlalu berat bila kini harus menanggung beban hutang dan malu.
“Sekarang, untuk membawa sepeda motor pun, saya dilarang.”
“Ya, salah saya sendiri sih. Dulu saya pernah 3 kali menggadaikan sepeda motor. Pernah juga saya menggadaikan sertipikat tanah tanpa sepengetahuan orang tua. Akhirnya orang tua saya marah, karena mereka yang kemudian harus menebusnya.” desahnya dengan penuh penyesalan.
Sampai pada hari Selasa, Ris diajak temannya ke klinik ruqyah syar’iyyah, Malang Ruqyah Center (MRC) untuk diruqyah. Temannya bilang kepada dirinya, bisa jadi kamu terkena gangguan jin.
Sesampainya di tempat ruqyah, Ris mengaku ingin berlari saja. Hawa panas seperti tiba-tiba menyelimuti dirinya, ingin marah, dan akhirnya…. ditengah-tengah proses ruqyah, ayat ruqyah mulai dibacakan, Ris pun mengalami reaksi berontak, teriak, dan sempat kesurupan. Selama tubuhnya diambil alih oleh jin itulah, terjadi komunikasi, jin yang menempelinya menolak untuk masuk islam, juga menolak keluar dari tubuh Ris. Jin itu mengaku bernama Rizal. Ketika ditanya asalnya dari mana, jin itu menjawab dari kafe …. (sambil menyebut sebuah kafe yang ada di Klojen kota Malang).
Alhamdulillah, setelah diruqyah, Ris merasakan ketenangan dan perasaan lega, pandangan pun cerah. Ia seperti memendam rasa haru, mata berkaca-kaca. Ia menyesal telah menyakiti hati ibu dan bapaknya. Ia ingin minta maaf kepada keduanya.
“Tapi gimana caranya, ustadz? Saya malu?” ungkapanya agak malu-malu.
“Itu gampang. Yang penting, mulai hari ini kamu bertobat, dan tak akan mengulanginya lagi.”
“Waduh, saya tetap malu ustadz.”
“Ya, masak sama ibunya aja malu. Kan kamu bisa minta maaf pakai telepon aja atau pakai surat, gimana?”
“Ga papa lah, akan saya coba dulu, ustadz.”
Demikianlah, sesungguhnya Allah telah memberi dua jalan, jalan takwa dan jalan sesat. Ambillah jalan takwa niscaya akan selamat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KELEMAHAN TUKANG SIHIR

meruqyah syaraf kejepit